Hadapi Cuaca Ekstrem, Pemprov Sumbar Minta Inovasi Birokrasi Berbasis Kebutuhan Masyarakat

Hadapi Cuaca Ekstrem, Pemprov Sumbar Minta Inovasi Birokrasi Berbasis Kebutuhan Masyarakat

Hadapi Cuaca Ekstrem, Pemprov Sumbar Minta Inovasi Birokrasi Berbasis Kebutuhan Masyarakat--sumbarprov.id

SUMBAR,DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menegaskan bahwa inovasi di lingkungan birokrasi bukan sekadar kewajiban administratif atau membangun aplikasi canggih, melainkan keharusan untuk menjawab tantangan zaman dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumbar yang diwakili Asisten Administrasi Umum, Medi Iswandi, saat membuka Rapat Koordinasi Kelitbangan sekaligus penyerahan Penghargaan Indeks Inovasi Daerah (IID) dan Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) Tahun 2025 di Auditorium Gubernuran Sumbar, Kamis (18/12/2024).

Dalam sambutannya, Medi menekankan bahwa inovasi adalah instrumen krusial untuk mempercepat pelayanan publik dan meningkatkan daya saing daerah. Ia menyoroti fenomena perubahan iklim dan bencana alam yang melanda Sumatera Barat, khususnya curah hujan ekstrem periode 2020–2024 yang merusak lahan pertanian dan pemukiman.

"Jika kita tidak berubah, maka perubahanlah yang akan memaksa kita dengan cara yang jauh lebih mahal. Saat ini, mitigasi bencana harus menjadi fokus inovasi. Kita tidak bisa lagi menganggap cuaca ekstrem sebagai hal biasa, tapi harus dijawab dengan inovasi cara kerja dan teknologi," tegas Medi.

Ia juga meluruskan persepsi bahwa inovasi harus berbiaya besar. Menurutnya, inovasi yang ideal adalah yang mampu memangkas prosedur birokrasi yang tidak bernilai tambah dan berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat.

"Berhenti berinovasi sama saja dengan berhenti berevolusi. Siapa pun yang tidak berevolusi akan tergilas oleh waktu," tutup Medi.

Acara ini juga menjadi ajang apresiasi bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang menunjukkan prestasi dalam tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Adapun OPD yang meraih penghargaan IID tertinggi adalah sebagai berikut: Dinas Dukcapil (Nilai: 94,00), RSJ Prof. HB Saanin (Nilai: 85,75) dan RSUD Prof. H. Muhammad Yamin, SH (Nilai: 82,27)

Kategori Inovasi Unggulan Tahun 2025: Dinas Kesehatan: Inovasi AMAL JARIYAH (Ayo Mari Laksanakan Penjaringan Penyakit Mata Anak di Sekolah) dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi: Inovasi WeUP BSS Versi 2.0.0.

Kategori OPD dengan Jumlah Inovasi Terbanyak: RSUD Prof. H. Muhammad Yamin, SH (Mengirimkan 23 dari 26 inovasi ke aplikasi IID Kemendagri).

Kategori Kabupaten/Kota Terbaik (Indeks Inovasi Daerah): Kategori Kabupaten: Padang Pariaman, Dharmasraya dan Pasaman Barat. Kategori Kota: Padang Panjang, Padang, dan Sawahlunto.

Hasil Pengukuran IPKD Tahun 2025

Selain inovasi, Pemprov Sumbar juga mengumumkan hasil pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) Tahun Anggaran 2024 (Tahun Ukur 2025) berdasarkan kemampuan keuangan daerah:

Klaster Kemampuan Keuangan Pemenang (Nilai Tertinggi)

Kabupaten - Tinggi Kepulauan Mentawai

Sumber: