Sumatera Barat Kaya Budaya! Ini Daftar Suku yang Tinggal di Sana

SUMBAR.DISWAY.ID - Kalau ngomongin Sumatera Barat, pasti yang pertama terlintas di pikiran kita adalah suku Minangkabau. Wajar aja sih, karena memang mayoritas penduduk di provinsi ini berasal dari suku Minang, yang tersebar hampir di seluruh kota dan kabupaten.

Tapi, jangan salah! Sumbar bukan cuma rumah bagi orang Minang, lho. Di beberapa kota besar seperti Padang dan sekitarnya, juga banyak pendatang dari berbagai suku lain yang ikut meramaikan keberagaman budaya di sana.

Berdasarkan data dari Buku Profil Sumatera Barat 2022 milik Pemprov Sumbar, ada beberapa suku lain yang juga tinggal di provinsi ini. Di antaranya: Minangkabau, Mentawai, Batak Mandailing, Jawa, Nias, Tamil, hingga Tionghoa.

Secara persentase, orang Minangkabau mendominasi dengan 87% dari total populasi. Lalu disusul oleh suku Batak dan Jawa masing-masing sekitar 4%, sisanya adalah kelompok suku lainnya.

Nah, berikut ini ulasan singkat tentang beberapa suku yang ada di Sumbar:

1. Suku Minangkabau

Ini suku asli Sumatera Barat yang jumlahnya paling besar. Mereka tinggal hampir di seluruh wilayah provinsi ini. Ciri khas rumah adatnya dikenal dengan nama Rumah Gadang, yang bisa dihuni banyak anggota keluarga.

Yang unik dari orang Minang adalah sistem kekerabatannya yang matrilineal, alias garis keturunan dari ibu. Ini beda banget dengan kebanyakan suku di Indonesia yang umumnya pakai sistem patrilineal.

Soal bahasa, mereka menggunakan bahasa Minangkabau dengan berbagai dialek. Yang paling umum dipakai adalah dialek Agam-Tanah Datar.

2. Suku Mentawai

Mentawai juga termasuk suku asli Sumbar, tapi mereka tinggal di Kepulauan Mentawai yang terletak di barat Sumatera. Suku ini punya budaya dan tradisi yang masih kuat, salah satunya adalah pasipiat sot, yaitu tradisi meruncingkan gigi yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Mereka menetap di empat pulau utama: Pagai Utara, Pagai Selatan, Sipora, dan Siberut.

3. Suku Batak Mandailing

Asalnya dari Sumatera Utara, tapi banyak yang pindah ke Sumbar saat masa Perang Paderi. Mereka umumnya tinggal di kawasan Pasaman.

Sumber: