Kepulauan Mandeh, Surga Bahari Sumbar yang Siap Saingi Raja Ampat

Kepualuan Mandeh Sumbar--istimewa
SUMBAR,DISWAY.ID - Kawasan wisata Kepulauan Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, semakin mencuri perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. Dikenal sebagai “Raja Ampat”-nya Sumatera Barat, kawasan ini menyuguhkan panorama laut tropis, gugusan pulau eksotis, serta potensi wisata bahari yang kaya.
Berjarak sekitar 2 jam perjalanan darat dari Kota Padang, Kepulauan Mandeh berada di Kecamatan Koto XI Tarusan dan mencakup area seluas lebih dari 18.000 hektare. Keindahan alam yang ditawarkan, mulai dari bukit hijau, pasir putih, hingga laut biru jernih, menjadikan Mandeh sebagai destinasi unggulan yang kini semakin berkembang.
Beberapa pulau terkenal seperti Sironjong Besar, Sironjong Ketek, Pulau Setan, hingga Pulau Cubadak menjadi magnet utama wisatawan. Dari atas Puncak Mandeh, pengunjung bisa menyaksikan panorama pulau-pulau yang bertabur di Teluk Carocok seperti lukisan alam yang hidup.
Tak hanya bersantai, wisatawan juga bisa menikmati beragam aktivitas seperti snorkeling, diving, kayaking, hingga cliff jumping dari tebing setinggi 15 meter di Sironjong Ketek. Di Pulau Setan, tersedia wahana permainan air seperti banana boat dan jet ski, menjadikan pengalaman wisata semakin seru.
Akses ke Mandeh kini semakin baik dengan jalan beraspal dan infrastruktur penunjang lainnya. Dari pelabuhan Tarusan, wisatawan dapat menyewa boat wisata berkapasitas hingga 12 orang untuk berkeliling pulau. Harga sewa boat berkisar Rp850.000–Rp1.500.000 tergantung rute dan durasi.
Fasilitas wisata juga terus dikembangkan, mulai dari homestay, cottage, tempat makan, hingga musala dan toilet umum. Hal ini menjadikan Mandeh ramah untuk wisata keluarga maupun petualang alam.
Dorong Ekonomi Lokal dan Konservasi
Pertumbuhan wisata di Mandeh juga membawa dampak positif bagi ekonomi masyarakat setempat. Banyak warga yang beralih profesi menjadi pemandu wisata, pengelola homestay, hingga pelaku UMKM lokal.
Pemerintah Provinsi Sumbar dan Kabupaten Pesisir Selatan terus mendorong pengembangan kawasan ini dengan tetap menjaga prinsip konservasi lingkungan. Terumbu karang seluas 70 hektare yang tersebar di sekitar Mandeh dijaga agar tetap lestari sebagai warisan bawah laut yang tak ternilai.
Mandeh cocok dikunjungi sepanjang tahun, terutama saat musim kemarau antara April hingga Oktober. Wisatawan disarankan untuk membawa perlengkapan pribadi seperti pelindung matahari, kamera tahan air, serta alas kaki nyaman untuk kegiatan luar ruangan.
Sumber: