OJK Sumatera Utara Laporkan Pertumbuhan Investor Pasar Modal Capai 10,40 Persen

OJK Sumatera Utara Laporkan Pertumbuhan Investor Pasar Modal Capai 10,40 Persen

OJK Sumatera Utara Laporkan Pertumbuhan Investor Pasar Modal Capai 10,40 Persen--https://pewarta.co

SUMBAR.DISWAY.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan jumlah investor pasar modal di daerah ini per Februari 2025 mencapai 631.064 investor, naik 10,40 persen dibandingkan periode serupa tahun 2024 sebanyak 571.641 investor.

"Hingga Februari 2025, terdapat 631.064 akun investor atau single investor identification (SID) tercatat di Sumut," ujar Kepala OJK Provinsi Sumut Khoirul Muttaqien, di Medan, Rabu.

Khoirul menilai peningkatan itu menunjukkan pergerakan yang signifikan dari segi akses keuangan, sejalan dengan kemajuan teknologi dan penyediaan informasi keuangan.

Sementara terkait instrumen investasi, OJK mencatat bahwa investor di Sumut paling banyak memilih reksadana dengan total investor mencapai 583.058, sementara instrumen dengan pertumbuhan rekening tertinggi adalah saham sebesar 21,57 persen year on year ("yoy").

Lebih lanjut, berdasarkan jenis pangsa kepemilikan saham oleh investor perorangan mencapai 78,90 persen, sementara untuk institusi mencapai 21,10 persen dengan pertumbuhan sebesar 31,34 persen "yoy".

Selanjutnya, total nilai transaksi jual dan beli saham mencapai Rp11,05 triliun pada Februari 2025. Secara kumulatif Januari sampai Februari ini tercatat sebesar Rp27,97 triliun, tumbuh 106,21 persen dibandingkan periode Januari sampai Februari 2024 (Rp94,34 triliun).

"Peningkatan ini mencerminkan optimisme investor yang semakin kuat terhadap prospek pasar modal di tengah stabilitas makroekonomi dan tren suku bunga yang lebih akomodatif," katanya pula.

Akselerasi digitalisasi layanan investasi dan kinerja positif beberapa sektor unggulan, seperti energi, perbankan, serta konsumer turut mendukung peningkatan aktivitas perdagangan saham.

OJK memaparkan, dari 11 perusahaan Sumut sudah melakukan penawaran umum perdana (IPO), satu perusahaan yang menerbitkan obligasi dan lima entitas penerbit skema pendanaan kolektif (securities crowdfunding), modal yang dikumpulkan melalui emisi di pasar modal tercatat Rp2,28 triliun.

"Bertambahnya jumlah emiten saham di wilayah ini diharapkan dapat mendorong dinamika investasi lokal serta memperkuat ekosistem pasar modal di tingkat daerah," ujar dia dia pula.

Sumber: