SUMBAR,DISWAY.ID - Hampir seluruh detail mengenai Samsung Galaxy S26 telah beredar ke publik, dan bocoran terbaru justru memunculkan gelombang kekecewaan dari para penggemar. Analis ternama Ice Universe mengungkapkan bahwa seri flagship terbaru ini hanya akan menawarkan nilai peak brightness sebesar 2.600 nits, sama seperti Galaxy S25 dan Galaxy S24. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa Samsung tengah fokus memangkas biaya produksi.
Sebelumnya, berbagai bocoran mengindikasikan minimnya peningkatan pada sektor kamera, kapasitas baterai yang tidak mengalami lonjakan signifikan, hingga dibatalkannya desain bodi yang lebih tipis. Kini, keputusan mempertahankan tingkat kecerahan layar menjadi sorotan utama.
Tertinggal dari Para Pesaing
Keputusan Samsung untuk tidak meningkatkan peak brightness membuat jarak dengan pesaing semakin lebar. Produsen lain justru tampil agresif dengan peningkatan besar:
Kompetitor Peak Brightness (Rumor)
iPhone 17 3.000 nits
Xiaomi 17 3.500 nits
Oppo Find X9 3.600 nits
Vivo X300 4.500 nits
Vivo X300 bahkan diprediksi menghadirkan kecerahan hampir dua kali lipat dari Galaxy S26, menunjukkan betapa kompetitor terus mendorong batas teknologi layar.
Meskipun 2.600 nits masih tergolong cukup untuk penggunaan outdoor, keputusan Samsung menahan angka tersebut menimbulkan dua dugaan utama:
1. Batasan Teknis Panel AMOLED
Dugaan pertama adalah panel AMOLED yang digunakan Samsung belum mampu menembus angka lebih tinggi. Meski demikian, rumor menyebutkan Galaxy S26 mungkin memakai panel OLED M14, yang sebenarnya lebih tipis, lebih efisien, dan memiliki potensi kecerahan lebih besar. Jika benar demikian, pembatasan kecerahan justru menjadi keputusan yang disayangkan.
2. Kekhawatiran terhadap Sistem Pendinginan
Dugaan kedua adalah Samsung sengaja menahan kecerahan demi menjaga temperatur perangkat. Layar dengan kecerahan tinggi menghasilkan panas signifikan. Jika sistem pendinginan Galaxy S26—baik vapor chamber maupun solusi lainnya—dinilai kurang optimal, Samsung mungkin memilih jalur aman.