Andre Rosiade Apresiasi Pembangunan Industri Baterai EV Terintegrasi di Halmahera dan Karawang

Kamis 03-07-2025,07:58 WIB
Reporter : Ari Nurcahyo
Editor : Ari Nurcahyo

SUMBAR,DISWAY.ID - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah strategis pembangunan industri baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang dilakukan secara terintegrasi oleh konsorsium BUMN bersama mitra global di Halmahera Timur dan Karawang.

Proyek besar ini digagas oleh kolaborasi antara Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd. (CBL), PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), dan PT Industri Baterai Indonesia (IBC). Menurut Andre, inisiatif ini merupakan pilar penting dalam transformasi industri nasional serta menjadi katalisator menuju kemandirian energi Indonesia.

“Ini bukan hanya tentang membangun pabrik, tapi membangun masa depan industri kendaraan listrik Indonesia. Kami di DPR RI mendukung penuh, karena ini membawa nilai tambah, menciptakan la­pangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global,” ujar Andre, Senin (30/6).

Andre menekankan bahwa pembangunan industri baterai bukan sekadar pembangunan fisik pabrik, tetapi membentuk masa depan industri kendaraan listrik Indonesia. Ia menyatakan dukungan penuh dari DPR RI terhadap proyek ini karena diyakini akan menghadirkan nilai tambah ekonomi, membuka lapangan kerja, dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

Lebih lanjut, ia menilai pembangunan industri baterai EV yang terintegrasi dari hulu ke hilir—mulai dari tambang nikel hingga produksi sel baterai—akan menjadi momentum penting untuk melepaskan ketergantungan terhadap energi berbasis fosil.

“Program hilirisasi ini sesuai dengan agenda pemerintahan pak Prabowo. Kita berharap Hilirisasi nikel menjadi baterai dapat menjadi game changer ekonomi kita. Bukan sekadar ekspor bahan mentah, tapi ekspor teknologi dan nilai tambah. Ini harus terus dikawal karena menjadi pintu masuk penguatan industri mobil listrik nasional,” ujar Ketua Umum Ikatan Keluarta Minang (IKM) ini.

Diketahui, proyek industri baterai EV ini melibatkan investasi sebesar US$ 5,9 miliar atau setara dengan sekitar Rp96 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.278 per dolar AS). Proyek ini disebut-sebut sebagai pabrik baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara, dengan target kapasitas produksi mencapai 15 Giga Watt hour (GWh) pada tahun 2028. Untuk fase pertama, produksi ditargetkan mencapai 6,9 GWh pada tahun 2026.

Kategori :