ADLGA 2025: Sekda Sumbar Tunjukkan Kepemimpinan Digital, Takedown 56 Aplikasi Tak Terpakai dan Percepat Pemban

ADLGA 2025: Sekda Sumbar Tunjukkan Kepemimpinan Digital, Takedown 56 Aplikasi Tak Terpakai dan Percepat Pemban

ADLGA 2025: Sekda Sumbar Tunjukkan Kepemimpinan Digital, Takedown 56 Aplikasi Tak Terpakai dan Percepat Pembangunan BTS di Blankspot Area--pemprovsumbar

SUMBAR,DISWAY.ID - Ajang Askompsi Digital Leadership Goverment Award (ADLGA) 2025 menjadi ajang pertarungan gagasan digital bagi para Sekretaris Daerah (Sekda) berbagai daerah. Bertempat di Gedung Perum LKBN ANTARA Jakarta pada Kamis (6/11/2025), para sekda memaparkan strategi mereka mengorkestrasi kepemimpinan di pemerintahan dalam mewujudkan digitalisasi di daerah mereka. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbar, Arry Yuswandi, berkesempatan mempresentasikan bagaimana strateginya mengatur percepatan digitalisasi di Sumbar. Arry memaparkan bahwa problematika tata kelola digital Sumbar berangsur-angsur  telah diselesaikan, 

"Ada beberapa tantangan yang kita hadapi, dari adanya ego sektoral OPD, hingga blankspot area di Sumbar. Semuanya pelan -pelan kita perbaiki sehingga smart province di sumbar bisa terwujud, " terang Arry. 

Para panelis yang berasal dari berbagai kalangan mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Sekda Sumbar dalam percepatan digitalisasi  di Sumbar. salah satu panelis, Cahyono Tri Birowo, mengapresiasi langkah tegas dan nyata Pemprov Sumbar dalam digitalisasi. 

"Saya mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan pak Sekda Sumbar. Dalam waktu 4 bulan menjabat bisa mentakedown 56 aplikasi tidak terpakai hingga upaya membangun tower bts di daerah blankspot apalagi sitinjau laut yg terkenal sampai ke pulau Jawa ini sebagai jalur yang curam, rawan kecelakaan, dan susah sinyal," Ungkap Cahyono. 

Ketua ASKOMPSI, Muhammad Faisal, hadir dan memberikan apresiasi tinggi atas komitmen para finalis. Ia menyebut ADLGA adalah panggung bagi para pimpinan birokrasi daerah dalam menunjukkan keseriusan mereka dalam memimpin percepatan transformasi digital.

“ADLGA ini kami desain sebagai ruang untuk mengukur kepemimpinan digital para Sekda. Bukan sekadar siapa punya aplikasi terbanyak, tetapi bagaimana mereka mampu menggerakkan dan mengubah pola kerja, mendorong kolaborasi, dan memastikan bahwa teknologi benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujarnya. 

Sumber: