Koperasi Merah Putih Jadi Simbol Kepercayaan dan Transparansi dalam Pembangunan Desa

Ilustrasi Koperasi Merah Putih--
Selain itu, prinsip utama Koperasi Merah Putih adalah demokrasi ekonomi. Semua keputusan penting berada di tangan anggota. Yaitu melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Ini menjamin setiap anggota memiliki suara. Memiliki kendali arah koperasi. Aspek transparansi dan akuntabilitas juga sangat ditekankan.
Di sisi lain, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga ekonomi milik desa yang telah lama eksis. Biasanya modal awal dari pemerintah pusat atau daerah.
Perbedaan mendasar terletak pada pendekatan manajerialnya. BUMDes lebih ke arah manajerial profesional dan birokratis. Struktur ini cenderung lebih hierarkis dan bergantung pada figur kepala desa atau tokoh tertentu.
Meskipun BUMDes telah terbukti efektif di banyak tempat, fokus manajerial yang lebih profesional terkadang dapat mengurangi partisipasi aktif Masyarakat jika tidak dikelola dengan baik.
Berbeda dengan Koperasi Merah Putih. Koperasi ini menawarkan pendekatan yang lebih partisipatif. Memberdayakan anggota secara langsung.
Sementara BUMDes lebih berfokus pada pengelolaan bisnis yang profesional di tingkat desa. Kedua model ini dapat saling melengkapi untuk memperkuat ekonomi lokal.
Informasi lebih lanjutnya bisa akses melalui link berikut ini (klik di sini)
Sumber: