Rektor ITB Kunjungi Tiga Calon Mahasiswa Berprestasi dari Sumbar, Dukung Perjuangan Mereka Raih Pendidikan Tin

Senin 09-06-2025,19:47 WIB
Reporter : Ari Nurcahyo
Editor : Ari Nurcahyo

SUMBAR.DISWAY.ID - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., melakukan kunjungan inspiratif ke Sumatera Barat untuk menemui tiga calon mahasiswa baru yang berhasil diterima di ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), meskipun berasal dari latar belakang ekonomi yang terbatas.

Ketiga siswa tersebut adalah Nauli Al Ghifari dan Devit Febriansyah dari SMAN 1 Bukittinggi, serta Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang. Berkat capaian akademik gemilang, mereka berhasil lolos seleksi ke sejumlah fakultas unggulan di ITB.

Nauli diterima di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM). Ayahnya, Pananuhon, adalah pedagang pakaian bekas di Pasar Atas Bukittinggi, dengan penghasilan tahunan sekitar Rp8 juta. Sementara Devit yang diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB), berasal dari keluarga sederhana di Kecamatan Malala, di mana orang tuanya bekerja sebagai buruh angkut kayu manis. Warga kampung pun turut bergotong royong mengumpulkan dana agar Devit dapat berangkat ke Bandung.

Deka, siswa SMAN 1 Padang, lolos ke Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), menambah deretan siswa Sumbar yang berhasil menembus ITB melalui jalur prestasi nasional.

Ketiganya juga memperoleh beasiswa KIP-Kuliah dari pemerintah, sebagai dukungan pendidikan bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.

Kunjungan Rektor ITB ini turut didampingi sejumlah dosen dan pimpinan kampus, seperti Prof. Dr. rer. nat. Apt. Sophi Damayanti (Direktur Kealumnian dan Pengembangan Karier ITB), Dr. N. Nurlaela Arief, MBA (Direktur Komunikasi dan Humas ITB), serta D.Sc.(Tech.) Imam Santoso, influencer pendidikan dari FTTM. PT Paragon Technology and Innovation juga hadir sebagai mitra pendukung kegiatan ini.

Sebagai bentuk dukungan, PT Paragon memberikan bantuan berupa satu unit laptop dan uang tunai Rp5 juta masing-masing kepada Nauli dan Devit untuk menunjang kebutuhan awal mereka di Bandung.

Prof. Tata merasa terharu dan bangga bisa langsung bertemu ketiga calon mahasiswa tersebut. Ia menyampaikan pesan motivasi agar mereka terus berjuang dan tidak menyerah dalam menjalani masa studi di ITB.

“Di kampus nanti kalian akan bersaing dengan banyak mahasiswa hebat. Tetaplah semangat dan jangan pernah putus asa,” ungkapnya.

Kisah perjuangan Nauli, Devit, dan Deka menjadi simbol semangat generasi muda Indonesia yang pantang menyerah meski menghadapi keterbatasan. Kehadiran program KIP-K, serta kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, masyarakat, dan dunia industri seperti PT Paragon, membuktikan bahwa akses pendidikan tinggi yang merata dan inklusif bisa terwujud.

ITB terus menunjukkan komitmennya dalam merangkul potensi anak bangsa dari berbagai pelosok negeri, memastikan bahwa setiap anak berprestasi, dari latar belakang manapun, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang cerah.

 

Kategori :