Masa Tanggap Darurat Gempa Sumbar Resmi Berakhir 31 Oktober, Pemerintah Siap Masuki Tahap Rekonstruksi

Minggu 20-07-2025,07:44 WIB
Reporter : Ari Nurcahyo
Editor : Ari Nurcahyo

SUMBAR,DISWAY.ID - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sampaikan tanggap darurat gempa Sumatera Barat kemungkinan akan berakhir 31 Oktober 2025. 

“Mudah-mudahan 31 Oktober berakhir, memang rencana kita akan mempercepat, kita akan melaporkan ke Presiden dan mudah-mudahan 1 November bisa memulai masa rekonstruksi dan rehabilitasi,” ujarnya usai paparan kondisi pasca gempa oleh Pejabat Sementara Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman di Ruang VIP BIM.

Agung mengatakan, akan segera melaporkan kepada presiden perkembangan penanganan gempa di Sumatera Barat. Bahan-bahan yang ia dapatkan dari meninjau ke lapangan akan mendukung laporan.

“Kerusakan rumah yang lebih 134 ribu, sekolah dan rumah sakit, ini bisa menjadi bahan bagi pemerintah di bawah Koordinasi Menko Kesra untuk melakukan rekonstruksi dan rehabilitas dengan lebih cepat,” katanya.

Sebelum itu, Agung akan membahas lebih jauh dengan Badan Perencanaan Nasional dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana sehingga sampai kepada kesimpulan masa tanggap darurat berakhir 31 Oktober.

Menurut Agung, gempa Sumatera Barat sudah diputuskan menjadi bencana provinsi, bukan bencana nasional. Penanganan akan tetap di bawah komando gubernur untuk biaya rekonstruksi dan rehabilitasi Agung memperkirakan mencapai angka Rp7 triliun. Namun angka tersebut baru perkiraan dan belum final.

Sementara Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang juga masih berstatus Gubernur Sumatera Barat mengatakan, data seluruh korban harus sudah ada di tangan presiden sebelum masa tanggap darurat direncanakan berakhir 31 Oktober.

“Nanti akan ada tim baru untuk rekonstruksi dan rehabilitasi yang dipimpin gubernur dan dibantu seluruh departemen terkait dan BNPB,” katanya.

Agung Laksono dan Gamawan Fauzi berkunjung bersama rombongan 6 menteri Kabinet Indonesia Bersatu II melihat korban gempa Sumatera Barat. Empat menteri lainnya, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Menteri Negara Perumahan Rakyat Suharso Manoarfa, Menteri Sosial Salim Segaf al Jufrie, dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar.

Mereka mendarat di BIM pukul 11.00 WIB. Usai mendengar laporan pasca gempa oleh Pejabat Sementara Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman di Ruang VIP BIM, keenam menteri melanjutkan perjalanan 25 menit ke lokasi sekolah darurat di SDN 6 Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung.

Kategori :