Pemprov Sumbar Respons Cepat Aksi Bidan Heroik di Pasaman, Usulan Jembatan Didorong ke Presiden

Pemprov Sumbar Respons Cepat Aksi Bidan Heroik di Pasaman, Usulan Jembatan Didorong ke Presiden

Bupati Padang Pariaman Tegaskan Komitmen SPM di Tengah Tantangan Anggaran--https://padangpariamankab.go.id

SUMBAR,DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) langsung bergerak cepat menanggapi viralnya video seorang bidan di Kabupaten Pasaman yang menyeberangi sungai demi mengobati pasien Tuberkulosis (TBC).

Aksi tersebut menjadi perhatian publik setelah diunggah oleh akun Instagram @kaba.pasaman, dan menarik komentar langsung dari Wakil Gubernur Sumbar (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy.

Melalui sambungan telepon dengan Bupati Pasaman, Welly Suhery, pada Senin malam (04/08/2025), Wagub Vasko meminta agar Pemkab segera menyiapkan proposal pembangunan jembatan penghubung yang sebelumnya putus akibat bencana.

“Tolong segera dibuat suratnya, nanti kita dorong ke Presiden langsung sebagai bantuan presiden. Biar ini juga bisa dikawal oleh Pak Andre Rosiade,” ujar Vasko.

Ia juga meminta dukungan Anggota DPRD Sumbar, Khairuddin Simanjuntak, untuk mengawal usulan tersebut hingga ke pusat. Langkah ini dilakukan agar akses pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasar warga yang terisolasi dapat segera dipulihkan.

Bupati Pasaman, Welly Suhery, menyatakan bahwa dokumen yang dimaksud sudah ditandatangani dan siap dikirim. 

“Tadi sudah saya tanda tangan, segera saya kirim file PDF-nya,” ucapnya.

Sebelumnya, video viral memperlihatkan perjuangan bidan Dona Lubis (46) yang menyeberangi Sungai Batang Pasaman demi mendatangi rumah pasien TBC di Kejorongan Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto. Jembatan penghubung sepanjang 15 meter yang biasa digunakan warga terputus sejak Jumat (01/08/2025), memaksa warga melintasi sungai dengan risiko tinggi.

Akibat terputusnya jembatan, sekitar 150 kepala keluarga kini mengalami keterbatasan akses, harga bahan pokok melonjak hingga 150 persen, dan tarif ojek naik drastis dari Rp100 ribu menjadi Rp250 ribu per orang.

Dona sendiri mengungkapkan, meski berat, pengabdian tenaga kesehatan harus tetap sampai ke rumah pasien. 

“Terpaksa turun ke badan sungai, baju basah kuyup, kering di jalan,” ungkapnya.

Pemerintah Nagari Cubadak Barat bersama Pemkab Pasaman saat ini sedang mengupayakan pembangunan jembatan darurat. Pemprov Sumbar mengupayakan dukungan dari pemerintah pusat untuk mempercepat hadirnya solusi permanen bagi warga di kawasan tersebut. 

Sumber: